Search This Blog

Friday 29 April 2016

kenali gejala dan penanganan diare pada bayi dan anak


Diare pada bayi dan anak sering kali terjadi hal ini disebabkan karena bayi setelah menyusui/makan sering membuang kotoran bahkan hampir terjadi setiap setelah makan dan menyusui. Diare pada bayi dan anak sering kali ditandai dengan berubahnya feses pada bayi dan anak, baik warna maupun baunya dan buang air besar lebih encer dan lebih sering dari biasanya apabila terjadi hal tersebut anda patut curiga bayi menderita diare atau tidak.
Sering kali diare pada bayi dan anak selalu terlambat penanganannya dikarenakan kurangnya pengetahuan dari sang ibu bayi, sehingga menyebabkan bayi dan anak menjadi kekurangan cairan (dehidrasi). Tetapi sebagian besar kasus diare pada bayi dan anak relatif ringan asalkan bayi dan anak tidak terjadi dehidrasi, tetapi akan berakibat fatal apabila bayi anda dehidrasi. Jadi sangat penting untuk menjaga cairan agar bayi anda tidak dehidrasi.

Penyebab diare pada bayi dan anak ada sangat banyak kemungkinan bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, mungkin juga parasit, anti biotik ataupun dari sesuatu yg bayi makan.
Berikut penyebab diare pada bayi dan anak :
1. Terjadi karena infeksi bakteri
Bakteri seperti salmonella, shigella, E. Coli dan sebagainya. Bakteri ini lah yg mengakibatkan terjadinya diare.
Jika bayi anda mengalami infeksi karena bakteri iya mungkin akan mengalami diare berat disertai dengan kram darah dalam tinja dan demam. Beberapa bayi dan anak mungkin akan muntah tetapi bisa juga tidak muntah, jadi jika bayi dan anak anda mengalami gejala seperti itu segera bawa kedokter.
2. Terjadi karena virus
Beberapa virus seperti rotovirus, adenovirus, calicivirus, astrovirus dan influenza dapat menyebablan diare serta muntah, nyeri perut, demam dan menggigil.
3. Terjadi karena infeksi telinga
Dalam beberapa kasus infeksi pada telinga dapat disebabkan oleh bakteri dan virus dapat menjadi penyebab terjadinya diare. Bayi akan rewel dengan menarik-narik daun telinga, mungkin juga akan muntah dan menurunnya nafsu makan.
4. Terjadi karena parasit.
Gejalanya sering seperti buang angin, kembung, diare dan tinja berminyak. Jenis infeksi ini mudah menyebar dalam situasi kelompok seperti tempat penitipan bayi.
5. Terjadi karena terlalu banyak minum jus
Terlalu banyak jus buah mengandung kadar sorbitol dan tinggi fruktosa dan banyak minum minuman yg manis dapat menyebabkan sikecil sakit perut, disarankan anda tidak memberikan jus sebelum bayi berumur 6 bulan.
6. Terjadi karena antibiotik
Jika bayi anda mengalami diare selama konsumsi atau setelah minum antibiotik, mungkin berhubungan dengan obat-obatan yg membunuh bakteri baik dalam usus.
Apabila bayi dan anak anda terkena diare jangan panik, lakukanlah pertolongan pertama tentunya untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Cairan disini bukan hanya air tetapi juga mineral elektrolit yg dibutuhkan tubuh, biasanya menggunakan larutan garam oralit.
Tetapi ingat selalu memberikan sesuai dosis, berikan oralit 50ml/kg BB untuk dehidrasi ringan, 100ml/kg BB untuk dehidrasi sedang, kalo dehidrasi berat kadang memerlukan cairan infus dan jangan lupa memberikan anak dan bayi makan dan ASI selama pemberian oralit.
Selain ada jual sachet kita juga bisa membuat larutan oralit :
Larutkan satu sendok gula putih dan 1/4 sendok makan garam dalam 200ml air hangat atau larutkan 8 sendok gula dan satu sendok garam dalam 1000ml air hangat.
Jika bayi dan anak terkena diare hindarilah dari makan-makanan berikut :
1. Susu formula dari susu sapi
2. Produk susu olahan kecuali yogurt
3. Jus buah apel karena mengandung sorbitol
4. Jus buah pir
5. Jus buah ceri
Ada beberapa makanan yg dapat mengatasi diare pada bayi dan anak.
- pisang
- pasta
- wortel
- sereal beras
- kentang
- yogurt

Thursday 28 April 2016

kenali tanda dan gejala kanker servik dari awal


Angka kematian wanita paling tinggi didunia disebabkan oleh kanker servik atau kanker mulut rahim, menurut data kesehatan dunia (WHO) kanker servik merupakan penyebab utama tingginya angka kematian bagi wanita, ada sekitar 7 juta jiwa/tahun penderita kanker servik baru dan dua pertiganya berada dinegara negara berkembang. Jika tidak dikendalikan diperkirakan 26 juta jiwa menderita kanker dan 17 juta jiwa meninggal karena kanker pada tahun 2030.
Sedangkan diindonesia sendiri angka penderita kanker ini muncul 40-45 kasus baru setiap harinya, 20-25 orang meninggal. Hal ini menunjukkan setiap satu jam satu orang wanita meninggal setiap harinya dikarenakan kanker servik.


Dengan tingginya angka kematian tsb ada baiknya para wanita antisipasi dengan cara kenali tanda-tanda kanker servik.
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, tanda-tandanya awal dari kanker servik.
Penyakit ini sangat sulit untuk dideteksi karena penderita tidak mengetahui gejala awal dari sebuah penyakit yg diderita, kanker servik dikenal juga sebagai the silent killer yaitu penyakit yg sulit diketahui gejala awalnya akan tetapi dapat diketahui pada stadium lanjut tentu saja akan membuat proses pengobatan akan semakin sulit.
Perjalanan penyakitnya mempunyai rentang waktu yg sangat lama antara 15-20 tahun. Apabila dilihat dari usia penderita dialami oleh wanita dalam rentang waktu usia 35-55 tahun jika dilihat dari masa inkubasinya wanita yg terkena virus HPV (human papilomavirus) pada usia 20 tahun atau ketika melakukan aktifitas seksual.

Virus HPV (Human PapilomaVirus)
Meskipun gejala awal dari kanker servik sangat susah untuk dideteksi akan tetapi pencegahan dini dapat dilakukan dengan cara vaksinasi. Vaksinasi pada remaja usia 10 tahun dapat memberi perlindungan mencapai 98%. Selain dengan vaksin yg harus dilakukan adalah dengan tidak berhubungan seks bebas dan menjaga pola hidup sehat, sangat tidak dianjurkan menikah usia muda, melahirkan banyak anak, menggunakan kontrasepsi oral (pil kb).
Ciri-ciri pada stadium sedang.
1. Pendarahan pada vagina ( tanda paling umum)
Berbeda dengan haid, pendarahannya tidak teratur atau tidak normal.
Ciri pendarahan pada vagina
- datang tidak pada periode haid
- terjadi pada saat berhubungan badan
- terjadi setelah masa monopause
- terdapat campuran keputihan didarah
- masa haid yg jauh lebih lama dari biasanya.
Jika terjadi hal demikian lebih baik konsultasikan kedokter.
2. Rasa sakit selama berhubungan suami istri.
Jika anda tidak seperti biasanya saat melakukan hubungan suami istri dan cendrung sangat sakit tanpa sebab yg berarti.
3. Nyeri disekitar pinggul.
4. Pendarahan setelah monopause
5. Keputihan yg abnormal diluar biasanya.
6. Pendarahan menstruasi yg lebih panjang dan lebih lama dari biasanya.
Sedangkan pada stadium lanjut.
1. Sakit punggung
2. Nyeri tulang atau patah tulang
3. Kelelahan
4. Keluarnya urin atau fesea dari vagina
5. Nyeri pada kaki
6. Kehilangan nafsu makan
7. Nyeri panggul
8. Kaki bengkak
9. Menurunnya berat badan