Pada dasarnya seks dikalangan remaja sekarang bukan hal yang tabu lagi justru sudah menjadi gaya hidup mereka yang pacaran untuk melakukan hubungan badan. Hampir disetiap daerah persentase remaja yang tidak perawan bisa mencapi 50% lebih.
Memang Seks merupakan suatu kebutuhan biologis bagi manusia terutama orang dewasa dan yang sudah menikah. Topik mengenai hubungan seksual selalu menimbulkan keingintahuan yang besar khususnya dikalangan remaja atau ABG.
Pada dasarnya bahaya dan resiko dari seks bebas masih sangat-sangat tabu dikalangan remaja terlebih lagi pendidikan tentang seks yang masih kurang dibangku sekolah. Perkembangan
Teknologi yang maju seperti sekarang membuat remaja semakin bebas untuk memperoleh apa saja, ditambah lagi pengawasan dan pendidikan yang kurang dari orang tua dan guru mengenai resiko seks usia dini membuat mereka kebablasan untuk melakukan seks usia dini.
Pada dasarnya jika melakukan seks usia dini mengandung banyak dampak negatif atau bahaya yang didapat justru dapat merusak masa depan mereka.
Hal ini juga berpengaruh bagi mereka yang juga menikah usia dini, walaupun dari segi agama mereka sah tapi dari segi kesehatan justru juga mengandung resiko, Karena idealnya wanita menikah minimal usia 20 tahun keatas.
Bahaya yang dapat dihindari :
1. Terhindar dari berbagai penyakit menular dan kanker serviks.
Penyakit HIV AIDS, GO (gonore) ataupun sifilis sejatinya penyakit yang ditularkan secara langsung melalui hubungan seks. Dan juga seorang wanita akan lebih mudah berisiko terjangkit kanker serviks apabila melakukan seks sebelum umur 20-an dikarenakan organ paling intim dari wanita belum siap dimasuki benda asing.
Sebuah study yang dilakukan oleh British Journal of Cancer menunjukan bahwa semakin muda seorang wanita melakukan hubungan seks maka makin besar pula kemungkinannya untuk terkena kanker leher rahim/kanker serviks. Seorang perempuan sebaiknya menunda melakukan hubungan seks sampai berusia matang, setidaknya berusia 20 tahun. Disebabkan diusia sebelum 20 tahun, sel-sel sedang sangat aktif berkembang biak jika leher rahim terkena Human Papiloma Virus (HPV) virus penyebab kanker serviks, maka sel akan sangat mudah bermutasi menjadi sel kanker.
2. Terhindar dari resiko hamil diluar nikah dan hancurnya masa depan.
Setiap kali perempuan melakukan hubungan seksual, ada kemungkinan besar perempuan untuk hamil. Walaupun pakai metode keluar diluar atau coitus interruptus, kemungkinan hamil tetaplah ada.
Belum lagi hancurnya masa depan yang kamu mimpi-mimpikan dikarenakan hamil sehingga kamu putus sekolah, hilangnya kepercayaan orang tua dan keluarga besar terhadap kamu, belum lagi gunjingan dan sindiran yang akan kamu terima dari tetangga atau dari lingkungan tempat tinggal kamu dikarenakan hamil diluat nikah. Terlebih lagi apabila sang prianya tidak bertanggung jawab terhadap kehamilan kamu Ujung-ujungnya hanya malu dan penyesalan yang akan kamu dapatkan.
3. Terhindar dari resiko menjadi pembunuh.
Ketika seorang remaja wanita hamil diluar nikah hal yang paling pertama dirasakan adalah kepanikan, cemas karena takut ketahuan orang tua. Sebagai pelarian biasanya mereka akan melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya hal ini sudah banyak terjadi remaja yang hamil melakukan aborsi. Secara tidak langsung kamu telah menjadi seorang pembunuh dan bisa dikenai sanksi hukum.
Belum lagi ketika kamu melakukan aborsi sering terjadi pendarahan yang bahkan bisa mengakibatkan kamu kehilangan nyawa, yang semuanya dikarenakan kesalahan yang kamu perbuat sendiri.
4. Seks dapat membuat cewek terikat pada laki-laki.
Selepas seorang wanita melakukan hubungan seksual dengan seorang pria, sebagian besar wanita akan merasa lebih berat untuk keluar dari hubungan tersebut. Meninggalkan pria yang pernah tidur bersama bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita, Hal ini dikarenakan hormon yang dilepaskan wanita dan pria setelah melakukan hubungan seksual berbeda.
Pada wanita ketika melakukan hubungan seksual akan melepaskan hormon oksitosin yang akan membanjiri tubuh dan otak yang menimbulkan keterikatan pada pasangannya. Cewek akan lebih mudah terhubung secara emosional dan ia akan berpikir panjang untuk berpisah dengan pria yang sudah pernah tidur bersama.
Sedangkan pada pria ketika melakukan hubungan seksual akan melepaskan hormon dopamin yang akan membanjiri tubuh pria, hormon ini menimbulkan efek candu membuat pria terua mencari sensasi menyenangkan dan kepuasan yang sama terlepas dari siapapun patner seksualnya. Jadi jangan berharap 100% seorang pria tidak akan meninggalkanmu karena pria mekanisme tubuhnya memungkinkan dia untuk lepas dari ikatan emosional meskipun pernah terlibat hubungan seksual dengan kamu.
5. Berhubungan seks terlalu dini punya kecendrungan untuk melakukan kenakalan remaja.
Penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University penelitian yang dilakukan terhadap 7000 remaja memperlihatkan mereka yang aktif secara seksual 1 tahun lebih awal terhadap teman-teman seumurannya akan menunjukkan potensi melakukan kenakalan remaja 20% lebih tinggi.
Sudah pernah melakukan seksual cendrung akan menimbulkan rasa sudah lebih dewasa dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Karena itu mereka juga merasa bisa melakukan hal yang seharusnya belum lazim dilakukan remaja.
No comments:
Post a Comment