Search This Blog

Thursday, 12 May 2016

Belajar sistem pendidikan terbaik dari negara filandia

Sitem Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi sebuah Negara. Setiap Negara sudah sepatutnya memperhatikan sistem pendidikan bagi anak-anak dan remajanya. Semua Negara di dunia ini berlomba-lomba meraih penghargaan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Sistem pendidikan Finlandia diakui adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.  Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.

1. Di filandia anak-anak baru boleh sekolah setelah berusia 7 tahun.
Di negara ini anak-anak hanya diterima masuk sekolah pada usia 7 tahun sedangkan apabila masih dibawah 7 tahun hanya diperbolehkan bermain tanpa beban untuk sekolah. Sangat berbeda dengan negara kita justru para orang tua bangga anaknya masuk sekolah usia dibawah 7 tahun, bahkan masih ada les tambahan buat anak-anaknya. Karena menurut pemerintah filandia otak anak akan rusak jika diberi pelajaran seperti membaca dll.
Sebenarnya pemerintah juga sudah menerapkan sistem seperti filandia dimana anak-anak belum sampai 7 tahun hanya diperbolehkan untuk belajar di TK dimana membaca, menulis dll tidak ada dalam kurikulum. Tapi yg terjadi justru sebaliknya yang seharusnya di TK tidak boleh diajarkan tetapi mereka mengajarkan baca, menulis dan mengenal huruf dan angka.

2. Tidak dibebani ujian, PR, sampai menjelang usia mereka remaja.

Sedangkan dinegara kita hampir setiap hari anak-anak selalu diberikan  PR, belum lagi setiap akan masuk kejenjang berikutnya dari SD ke SMP ada ujian nasional yang mempunyai standar tinggi untuk kelulusan. jadi selama 9 tahun sekolah ada 2 kali ujian nasional.

3. Setiap kelas hanya boleh diisi 16 anak.
Dinegara ini setiap kelas hanya diisi 16 anak. Ini membuat ruang gerak anak menjadi bebas, lebih mudah fokus, gak berisik hal inilah yang membuat anak lebih bisa bereksperimen dan membuat alat-alat praktek dari apa yang mereka pelajari dikelas.
Tidak seperti diindonesia yang mana satu kelas diisi murid rata-rata 30-40 siswa yang harus berdesakan dikelas, dengan begini anak susah berkonsentrasi, belum lagi kegaduhan yg terjadi dikelas.

4. Tidak ada sistem rangking.
Setelah anak usia 7 tahun masuk sekolah pihak sekolah difilandia tidak akan melakukan tes apapun.Tugas mereka hanyalah belajar dan tidak ada label pintar maupun bodoh. Semua anak hanya diarahkan menurut minatnya masing-masing, setelah 6 tahun baru diadakan tes resmi untuk mengukur kemampuan anak yang bertujuan hanya mengukur kemampuan bukan untuk memberikab rangking sehingga tidak akan ada anak yang gagal.
Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.
Diindonesia justru kita sering membully dengan mengatakan orang bodoh, dan ada perbedaan antara yang pintar dengan yang bodoh. Yang mendapat rangking teratas selalu menjadi anak emas oleh para guru.

5. Di filandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik.
Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran
Syarat menjadi guru di Finlandia cukuplah ketat. Mereka harus memiliki gelar master (S2) dan harus masuk dari jajaran 10 persen lulusan terbaik dari Universitasnya. Di negara ini menjadi guru adalah sebuah kehormatan.
6. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”

No comments:

Post a Comment