Search This Blog

Wednesday 18 May 2016

kisah haru perjuangan 2 anak kecil yang berjuang melawan penyakitnya

Selama kita hidup penderitaan akan selalu ada menemani kita. Namun meski begitu tidak berati bahwa hidup adalah menderita atau hidup untuk penderitaan. Tetapi hidup harus berjuang karena tanpa berjuang kita tak akan lepas dari penderitaan tersebut.
Kadang hidup tak seindah khayalan, selalu setiap saat kita harus berjuang untuk hidup dan percayalah semua yang kita lakukan tidak akan sia-sia. Allah akan memberikan kebahagian setelah penderitaan kita lalui.
Seperti halnya kisah dari beberapa anak kecil yang berjuang untuk hidup berikut ini.

1. Ah Long
Anak yang berusia 6 tahun yang didera penderitaan tetapi ia tetap berjuang untuk hidup sampai akhirnya menemukan kebahagian.
Ah Long yang hidup sendiri disebuah desa dikaki gunung malu, liuzhou diprovinsi Guangxi, china. Kedua orang tuanya telah meninggal berturut-turut tahun 2008 dan 2010 dikarenakan penyakit AIDS. Penduduk disekitarnya mengucilkannya dikarenakan Ah long semenjak lahir didarahnya mengandung virus HIV. Semenjak kematian orang tuannya Ah Long harus menjaga diri sendiri dikarenakan kebanyakan orang takut mendekatinya, satu-satunya sahabat yang setia menemani hari-hari Ah Long hanyalah seekor anjing yang bernama Lao Hei.
Satu-satunya keluarga yang ia miliki hanya neneknya yang berusia 84 tahun, yang kadang nenek mengunjunginya dan memasak untuknya tapi tidak bersedia tinggal bersamanya. Pihak sekolah tidak mau menerimanya lagi, bahkan sampai para orang tua murid sepakat akan mencelakainya apabila dia datang kesekolah dan bermain bersama anak-anak mereka.
Bahkan dokter pun enggan mengobatinya apabila Ah Long sakit, bahkan begitupun dengan Departemen Kesejahteraan juga tidak mau mengurus anak tersebut. Biro sipil setempat hanya memberikan bantuan sebesar 70 yuan/90 rb rupiah setiap bulan. Jumlah ini tidak cukup untuk Ah Long hidup, sehingga dia menanam cabai, daun bawang serta memelihara ayam, Mencuci dan masak sendiri.
Ada juga yang bersimpatik dengan memberikan pakaian, makanan dan selimut bekas. Ada yang memberikan 20 kg beras dan mie 5 kg.
Sejak berita Ah Long tersebar kemedia banyak yang mengalirkan bantuan tak terkecuali dari pemerintah cina.

2. Yu Yuan
Pada tanggal 30 november 1996, tgl 20 bln imlek adalah saat dimana papanya menemukan dirinya diatas hamparan rumput sedang kedinginan. Pada saat menemukan nya didadanya terdapat kartu kecil yang tertulis, 20 november jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisan yang mulai melemah, papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapanpun bayi itu bisa meninggal. Dengan berat hati dipeluknya bayi tsb dengan menghela nafas dan memberikannya nama Yu yuan.
Mulai dari umur 5 tahun dia sudah membantu pekerjaan papanya mulai dari mencuci, memasak nasi dan memotong rumput.
Bulan mei 2005 yu yuan mulai mengalami mimisan yang keluar dari hidung dan tidak mau berhenti. Sehingga papanya membawa yu yuan ke puskesmas desa untuk disuntik, ternyata dari bekas suntikan juga kelaur darah yang tidak mau berhenti. Dokter menganjurkan untuk membawa Yu Yuan kerumah sakit. Tapi antrian sangat panjang, Darah yang keluar dari hidung YuYuan tidak sampai 10 menit telah memenuhi baskom kecil untuk menampung darahnya.
Dokter yang melihat keadaan itu cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Dokter mengatakan Yu Yuan terkena leukimia ganas. Pengobatannya sangat mahal sekitar 300 ribu yuan. Dengan berbagai cara papanya meminjam uang kesana kemari baik saudara maupun teman tapi yang terkumpul tidak mencukupi. Akhirnya papanya menjual rumahnya yang merupakan harta satu-satunya, dikarenakan rumahnya kumuh dalam waktu singkat tidak bisa menemukan pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipinya yg kian hari kian kurus, dalam hati Yu yuan merasa sedih.
Suatu hati Yu Yuan menarik tangan papanya dan berkata "papa saya ingin mati" Papanya kaget melihat Yu yuan.
Kamu masih berumur 8 tahun kenapa mau mati??
Saya adalah anak pungut, semua orang berkata bahwa nyawa saya tidak berharga, terlebih dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.
18 juni, yu yuan mewakili papanya yg tidak bisa membaca untuk mentanda tangani surat pelepasan perawatan. Yu yuan tidak pernah memiliki permintaan tapi hari itu dia meminta dua permintaan. Dia ingin baju baru dan berfoto seraya berkata setelah saya tiada apabila papa merindukan saya lihatlah foto ini.
Hari berikutnya papanya menyuruh bibinya menemani yu yuan untuk membeli baju. Kemudian mereka bertiga ke studio foto.
Yu yuan dengan baju baru berfose secantik mungkin sambil tersenyum. Bagaimana pun ia tersenyum akhirnya tetap tak bisa menahan air matanya yg mengalir keluar.
Seorang wartawan yg bekerja disalah satu surat kabar mengetahui keadaan yu yuan dari rumah sakit, kemudia menulis cerita tentang yu yuan secara detail.
Banyak orang yang tergugah oleh cerita yu yuan sehingga banyak bantuan datang baik dari ibukota bahkan sampai luar negeri. Terkumpullah biaya 560.000 dolar.
Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Setelah melewati operasi tersebut fisik YuYuan semakin lemah. Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan, "Tante, kenapa mereka maumenyumbang dana untuk saya?". Wartawan tersebut menjawab,"Karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudian berkata, "Tante, saya juga mau menjadi orang yang baik hati".
Wartawan itu pun menjawab,"Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan."Tante ini adalah surat wasiat saya."
Fu Yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat tersebut. Ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah.
Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang- orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh", demikianlah kata-kata yang keluardari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberiinfus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat.
Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah..... " demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.
Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anakpenderita leukimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anakmiskin yang berjuang melawan kematian. Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana.

No comments:

Post a Comment