Search This Blog

Friday, 26 May 2017

Inilah 7 skenario kiamat yang paling mungkin bakal terjadi dalam waktu dekat

Harus diakui bahwa bumi tidak akan bertahan selamanya dan Terlepas dari usia Bumi yang sekarang berusia 4,543 miliar sampai kapan bumi akan bertahan. belum lagi akhir-akhir ini telah terjadi banyak perubahan iklim, pandemik mematikan, dan ledakan pertumbuhan populasi; waktu kita untuk tinggal di bumi hanya tinggal sedikit.
 

Sedangkan Menurut Stephen Hawking, seorang fisikawan teori, manusia hanya punya waktu 100 tahun untuk menyelematkan diri dan pindah ke planet lain.
Harus diakui bahwa ada berbagai macam hal yang menyebabkan bumi hancur baik karena campur tangan manusia maupun karena bencana alam.
 
1. Asteroid
Dalam studi yang dipublikasikan dijurnal Nature para peneliti mengestimasi bahwa serangan asteroid berukuran satu kilometer dapat memenuhi langit dengan puing-puing yang dapat memblokir matahari selama berbulan-bulan.
Sementara itu, asteroid berukuran lebih besar berkisaran 10 kilometer yang pernah dialami pada masa dinousaurus akan menyebabkan kepunahan yang akan terasa hingga jutaan tahun kemudian.
Namun, anda tidak perlu terlalu paranoid terhadap hal ini. Menurut para peneliti, kemungkinan terjadinya serangan asteroid yang dapat menyebabkan kepunahan hanya satu dalam beberapa miliar tahun.

2. Semburan Sinar Gamma
Para astronomer telah lama mengamati cahaya terang dari galaksi lain yang disebabkan oleh bintang yang bertabrakan atau pembentukan lubang hitam. Menurut perkiraan mereka, energi dari cahaya tersebut sama dengan ratusan bom nuklir.
Bayangkan jika hal ini terjadi di galaksi kita. Diungkapkan oleh para peneliti dalam International Journal of Astrology, semburan sinar gamma sekitar 440 juta tahun yang lalu mengapus lapisan ozon dari permukaan bumi dan menyebabkan kematian semua organisme kelautan.
Akan tetapi, sama seperti skenario sebelumnya, terjadinya semburan sinar gamma ke bumi hanya terjadi sekali setiap satu juta tahun.

3. Matahari yang memuai dan membakar bumi
Pada saat ini, matahari hanyalah bintang katai kuning yang membara hangat bagi bumi. Namun, ketika hidrogen pada pusatnya habis (sekitar 7 miliar tahun lagi), matahari akan menggembung menjadi raksasa merah yang mengambil tempat bumi mengorbit.
Para peneliti masih belum yakin bila bumi akan ditelan matahari atau tidak jika hal ini terjadi. Sebab, matahari akan kehilangan beratnya dalam proses tersebut dan tarikan gravitasinya terhadap bumi akan berkurang. Walaupun demikian, peningkatan temperatur yang drastis masih mengancam akan membakar bumi dan seluruh penduduknya.

4. Letusan Supervolkano
Tahukah Anda, di bawah Yellowstone National Park, Wyoming ada supervolcano terbesar di dunia? Jika supervolcano ini meletus, akibatnya akan 10.000 kali lebih besar dari letusan gunung St.Helen di tahun 1980 yang menghancurkan hutan dan membunuh puluhan orang.
Selain itu, letusan supervolcano akan menyemburkan banyak kotoran ke atmosfer yang akan dirasakan seluruh dunia.
Untungnya, kemungkinan terjadinya letusan ini dalam setahun sangat kecil. US Geological Survey meletakkan perkiraan mereka pada angka 0,00014 persen.

5. Meletusnya Perang Dunia ke III
Salah satu penyebab terjadinya kiamat yang disebabkan ulah manusia dimana beberapa negara besar didunia mulai berlomba-lomba dalam memproduksi bom nuklir, malahan negara-negara tersebut bangga akan senjata pemusnah massalnya. yang menyebabkan manusia musnah bukan dari senjata tersebut tetapi dari radiasi pusat-pusat pengembangan nuklir tersebut.
Bukan hal tabu lagi apabila berbagai negara secara terang-terangan mengakui bahwa mereka mempunyai atau sedang memproduksi senjata pemusnah massal tersebut.

6.  Bumi yang sudah tua semakin panas karena aktivitas manusia. Climate change juga bisa berakhir seperti zaman es, dimana satu spesies punah tanpa sisa.
Menurut CSER, climate change ini mirip-mirip misteri. Beberapa ilmuwan menolak climate change sebagai penyebab akhir dunia karena dampaknya terlalu terlalu sulit untuk diprediksi. Perubahan iklim sekarang jadi fokus utama banyak kajian, bisa saja ‘kan nanti ada teknologi yang bisa menghentikan climate change ini. Tapi di sisi lain, bukan tak mungkin teknologi ini justru memperburuk situasi.
Terlepas dari semua perdebatan itu, skenario ini sudah berjalan. Climate change sudah membuat banyak spesies dalam bahaya, dan punahnya spesies ini bisa mengguncang ekosistem. Yang pastinya berdampak juga kepada manusia. Jadi kita siap-siap saja menyambut ending ceritanya.

7. Populasi penduduk dunia yang semakin bertambah, sementara lahan untuk pangan yang semakin sempit.
Dimana para ilmuan akan memprediksi bahwa bakal terjadi kekacauan besar-besaran pada tahun 2050. Saat ini penduduk dunia ada di angka 7, 3 M. Menurut data PBB yang diulas oleh National Geographic, populasi dunia akan mencapai 8,7 M di tahun 2030 dan 9, 4 M di tahun 2050. Apalagi semakin lama usia harapan hidup dunia juga semakin bertambah. Itu artinya, bumi kita yang kecil ini harus bisa menyediakan makanan bagi 9,4 M jiwa di tahun 2050.
Ironisnya, semakin banyak penduduk dunia, semakin banyak pula tanah yang dilapisi beton untuk tempat tinggal. Jadi di mana kita akan bercocok tanam? Krisis makanan ini tak hanya akan menciptakan bahaya kelaparan, tapi juga krisis dan kekacauan besar-besaran. Yah, konflik seringkali datang dari perut yang lapar bukan?

Baca :  ternyata manusia rata-rata didunia hanya menggunakan 10 persen dari kemampuan otaknya

Sumber : sains.kompas.comwww.hipwee.com


No comments:

Post a Comment